tag:blogger.com,1999:blog-71445942514497169062024-03-13T17:16:22.272-07:00ISLAM - KUTUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-73545001329398636302010-08-21T10:40:00.000-07:002010-08-21T10:40:12.645-07:00Memaafkan ketika mampu membalas dendam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://mahadalytebuireng.files.wordpress.com/2008/11/maaf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://mahadalytebuireng.files.wordpress.com/2008/11/maaf.jpg" /></a></div><div style="color: black; text-align: justify;"><b>Allah berfirman dalam Hadits Qudsi yang artinya : " Nabi Musa a.s telah bertanya kepada Allah : " Ya Rabbi ! siapakah diantara hamba-MU yang lebih mulia menurut pandangan-Mu ?" Allah berfirman :" Ialah orang yang apabila berkuasa (menguasai musuhnya), dapat segera memaafkan." (Kharaithi dari Abu Hurairah r.a)</b></div><div> </div><div style="color: black; text-align: justify;">****************</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Nabi Musa a.s pernah mengajukan pertanyaan kepada Allah, siapa diantara hamba - hamba-Nya yang lebih mulia menurut padangan Allah, Allah menerangkan kepadanya :" Mereka adalah orang yang berhati mulia , berlapang dada, bersikap toleran terhadap musuh atau orang yang memusuhinya disaat ia berkuasa melakukan sekehendaknya."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Ia tidak melampiaskan balas dendam atau sakit hatinya terhadap orang itu, bahkan dia memaafkan karena Allah semata - mata . orang yang berhati emas semacam itu tinggi kedudukannya disisi Allah swt.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Saudaraku.... dapat kita simpulkan bahwa memaafkan musuh atau orang yang memusuhi kita atau menyakiti kita ketika kita dapat melakukan pembalasan adalah satu perbuatan yang sangat baik dan tinggi nilainya disisi Allah. selain dari itu malahan menambah tinggi martabat dan derajat kita pada pandangan masyarakat dan musuh.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Dalam tarikh dikemukakan perilaku dan ketinggian budi pekerti Rasulullah saw.Dalam gahzwah uhud Rasulullah mendapat luka pada muka dan juga patah beberapa buah giginya. berkatalah salah seorang sahabatnya :" Cobalah tuan doakan agar mereka celaka." Rasulullah menjawab :"Aku sekali kali tidak diutus untuk melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat. Lalu beliau menengadahkan tangannya kepada Allah Yang Maha Mulia dan berdoa :" A<strong>llahummaghfir liqaumi fa innahum la ya" lamun </strong>" Ya Allah ampunikah kaumku , karena mereka tidak mengetahui ."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Rasulullah tidak berniat membalas dendam, tapi malah memaafkan mereka dan kemudian dengan rasa kasih sayang beliau mendoakan agar mereka diberi ampunan Allah, karena dianggapnya mereka masih belum tahu tujuan ajakan baik yang dilakukannya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">dalam ghazwah uhud itu juga, seorang budak hitam bernama Wahsyi yang dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan bila dapat membunuh paman Nabi bernama Hamzah bin Abdul Muththalib r.a , ternyata ia berhasil membunuh hamzah dan ia dimerdekakan. kemudian ia masuk Islam dan menghadap kepada Nabi Saw.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Wahsyi menceritakan peristiwa pembunuhan hamzah. walaupun Nabi Saw telah menguasai Wahsyi dan dapat melakukan pembalasan, namun tidak melakukannya bahkan memaafkannya. alangkah tingginya akhlak ini.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">selanjutnya kita lihat dalam Ghazwah Khaibar (Perkampungan yahudi), Zainab binti al-harits, istri Salam bin Misykam, salah seorang pemimpin yahudi berhasil memperoleh hadiah karena dapat membubuhkan racun pada panggang paha kambing yang disajikan kepara Rasulullah saw, Rasulullah saw makan bersama Bisyr bin Bara bin ma rur. Bisyr sempat menelan daging beracun itu, tetapi Nabi Saw baru sampai mengunyahnya, lalu dimuntahkannya kembali sambil berkata :" Daging ini memberitakan kepadaku bahwa dia beracun." beberapa hari kemudian Bisyr meninggal dunia. Nabi saw memanggil Wanita yahudi yang terkutuk itu dan bertanya kepadanya :" Mengapa engkau sampai hati melakukan peracunan itu." Wanita itu menjawab :" kiranya tiada tersembunyi hasrat kaumku untuk membunuh tuan, sekiranya tuan seorang raja tentu akan mati karena racun itu dan kami akan merasa senang. tetapi jika tuan seorang nabi, tentu tuan akan diberitahu oleh Allah bahwa daging itu mengandung racun. nyatanya tuan adalah seorang Nabi."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Saudaraku... apa yang dilakukan Nabi terhadap wanita itu, padahal beliau sudah menguasainya ? wanita itu kontan dimaafkan dan dilepaskannya. sekarang apa yang kita lakukan jika hal itu terjadi pada kita ? jangankan masalah yang menyangkut nyawa, perkara sepelepun kadang kita sangat susah untuk memaafkan.........<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Peristiwa lain yang terkenal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran adalah peristiwa Du tsur, dimana seorang arab kafir namanya Du tsur mendapat Rasulullah saw sedang tidur tengah hari di bawah pohon yang rindang. Lalu Du tsur mengambil pedang Nabi saw serta menghunusnya sambil mengancamkannya kepada beliau, dengan ucapan :" Siapa yang dapat membelamu daripadaku sekarang ini ?" dengan tegas Nabi menjawab :" Allah". orang itu pun gemetar , sehingga pedang yang ada ditangannya terjatuh. segera dipungut oleh Nabi dan mengancamkannya kembali kepada Du tsur :" siapa yang akan membelamu daripadaku ini ?" Du tsur menjawab :" tidak seorangpun."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Saudaraku.... apa yang dilakukan oleh Nabi saw ? ternyata otang itu dimaafkannya. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Du tsur pulang kedesanya dan menceritakan peristiwa tersebut kepada kaumnya bahwa ia semestinya sudah mati, tetapi ternyata Muhammad adalah orang yang berbudi luhur. Du tsur mengajak kaumnya masuk islam. itulah hasil budi pekerti yang tinggi , suka memaafkan ketika berkuasa.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">saudaraku.... rasanya tak ada satu kaum yang lebih memusuhi Nabi Saw, daripada kaum Quraisy kuffar makkah yang terkenal itu. mereka memusuhi Nabi dan Kaum Muslimin sejadi jadinya. mereka pernah memukul, melecut, membakar dengan besi panas, menjemur dibawah terik matahari, menindih dengan batu besar, melempar dengan kotorran kotoran binatang. malah pernah meletakkan kepada unta pada kuduk Nabi ketika Nabi sedang sujud dan berbagai rencana untuk membunuh Rasulullah saw.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">setelah Rasulullah saw dan Kaum Muslimin berhasil membebaskan kota mekkah (Fathu makkah) dan setelah kaum kuffar dapat dikuasai sepenuhnya oleh Nabi, mereka dikumpulkan dihadapan beliau. bukan untuk menerima balas dendam akan tetapi untuk menerima pengampunan. subhanallah....<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;"><strong>aqulu kama qola akhi yusuf : la tasyriba alaykumulyauma yaghfirullahu wahuwa arhamurrahimin</strong> :" Aku berkata seperti yang dikatakan oleh saudaraku yusuf :" Mulai hari ini tidak ada cerca dan nista atas perbuatan yang telah kalian lakukan. Allah mengampuni kalian dan Dia Yang Maha Pengasih dan Penyayang."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">setelah mendengar ucapan beliau , mereka bubar dengan perasaan lega hati. hasil dari akhlak Rasulullah yang tinggi ini berduyun duyunlah mereka memeluk Agama Islam yang tadinya mati matian memusuhinya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan yang seimbang dengannya. barangsiapa yang memaafkan dan berlaku damai , pahalanya ada ditangan Allah" (Q.S 42;40)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" Memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. " (QS. 2 ; 237)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" Dan hendaklah mereka suka memaafkan dan mengampuni. apakah kalian tidak suka Allah mengampuni kalian ? " (QS. 24 ; 22)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" maafkanlah mereka dan mintakanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (keduniaan). " (QS 3 ; 159)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" Ambillah jalan maaf, dan ajaklah dengan cara yang lemah lembut dan berpalinglah dari orang orang yang jahil." (QS. 7 ; 199)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">"..... dan orang - orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan yang suka memaafkan orang lain dan Allah mencintai orang - orang yang berbuat baik." (QD 3 ; 134)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">didalam hadist Nabi saw terdapat juga penjelasan tentang sifat memaafkan ini. antara lain saya kutipkan artinya sebagai berikut :<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" Barangsiapa yang dapat menahan luapan kemarahan, sedang ia berkuasa dan sanggup melampiaskan niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat dihadapan khalayak ramai untuk memilih bidadari yang dikehendaki." (subhanallah.... siapa yang tidak menginginkan hal ini berlaku pada dirinya..... memilih bidadari yang dikehendakinya. Allahu Akbar !!!)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" seorang muslim apabila disaat bergaul dengan orang banyak dan dapat bersabar (Suka memaafkan) atas gangguan mereka lebih baik dari muslim yang tidak suka bergaul dan tidak sabar atas ngangguan mereka."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">" Allah pasti meningkatkan kemuliaan seseorang karena sifat pemaafnya."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">baiklah.. sekarang mari saya postingkan satu cerita yang berhubungan dengan sifat pemaaf dan saya yakin saudara saudariku juga pernah bahkan mungkin sering membaca cerita ini...................... <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="color: black; text-align: justify;"> <span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;">Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : <strong>HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.<br />
</strong><br />
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.<br />
<br />
Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: <strong>HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU</strong>. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin MAAF datang menghembus dan menghapuskan tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak mudah hilang ditiup angin."<br />
<br />
saudara/i ku ......Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dihayati. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah persahabatan hanya kerana sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sakit hati lebih mudah untuk diingati berbanding begitu banyak kebaikan yang dilakukan. Mungkin ini memang sebahagian dari sifat buruk diri kita.<br />
<br />
Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. Beliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat adakah orang yang menyakiti hati kita itu telah kita sakiti terlebih dahulu.<br />
<br />
Saudara/i ku....... Bukankah sudah menjadi kebiasaan sifat manusia untuk membalas dendam? Maka biasanya bila kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia juga menginginkan kita merasai sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Boleh jadi juga sakit hati kita kerana kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Oleh itu, kita akan mudah tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.<br />
<br />
Namun demikian, orang yang bijak akan selalu menerapkan dalam dirinya dalam hatinya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. walaupun ini sangat berat untuk dilakukan. tapi kembali dari itu semua mari kita berkaca kepada akhlak panutan kita Rasulullah saw. Mari kita �menyerahkan� sakit itu kepada Allah - yang begitu jelas dan pasti mengetahui nya. seperti Rasulullah yang mendoakan kebaikan buat orang yang telah menyakiti dan memusuhi beliau. "Ya Allah, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Ya Allah, ampuni kesalahan-kesalahan saudara-saudara kami yang pernah menyakiti hati kami karena mereka tidak mengetahuinya. <br />
<br />
saudara/i ku..... Rasulullah bersabda kepada Uqbah bin Amir r.a : " Wahai Uqbah ! maukah engkau ku beritahukan budi pekerti ahli dunia dan akhirat yang paling utama ? yaitu : melakukan shilaturahim (Menghubungkan kekeluargaan dengan orang yang telah memutuskannya), memberi pada orang yang tidak memberimu, dan memaafkan orang yang pernah menganiayamu." (ihya ulumuddin) <br />
</span></span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Times New Roman;"><br />
</span></span><span style="font-size: medium;"> <div><span style="font-family: Times New Roman;">dalam hadist lain disebutkan : " Ada tiga hal yang apabila dilakukan akan dilindungi Allah dalam pemeliharaan-Nya, ditaburi rahmat-Nya dan dimasukkan-Nya kedalam surga-Nya yaitu : apabila diberi ia berterima kasih, apabila berkuasa ia suka memaafkan, dan apabila marah ia menahan diri (tak jadi marah) ." (R. Hakim dan ibnu hibban dari Ibnu abbas dalam Min Akhlaqin Nabi)<br />
<br />
</span></div><div><span style="font-family: Times New Roman;">Saudaraku... memaafkan itu indah ..... tetapi meminta maaf itu lebih indah............</span></div></span></div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-size: medium;"> <span style="font-family: Times New Roman;">ya Allah.... Karunianilah kami sifat pemaaf, pengampun dan lapang dada. ya Allah... jadikanlah kami orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan orang yang suka memaafkan orang lain. amin Allahuma Amin. </span></span></div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-89628149929608180602010-08-21T10:36:00.000-07:002010-08-21T10:36:06.131-07:00Adab Mengendalikan Amarah Menurut Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="http://static.republika.co.id/images/ilustrasi_100808075200.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="http://static.republika.co.id/images/ilustrasi_100808075200.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Jangan marah!" begitu sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayat kan Imam Bukhari.<br />
<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang bisa saja marah. Marah adalah sesuatu yang manusiawi. Lalu apa makna hadis Nabi SAW itu? Ibnu Hajar dalam Fathul Bani menjelaskan makna hadis itu: "AlKhath thabi berkata, "Arti perkataan Rasu lullah SAW 'jangan marah' adalah menjauhi sebab-sebab marah dan hendaknya menjauhi sesuatu yang meng arah kepadanya." Menurut 'Al-Khaththabi, marah itu tidaklah terlarang, karena itu adalah tabiat yang tak akan hilang dalam diri manusia.<br />
<br />
Nah, apa yang harus dilakukan seorang Muslim ketika marah? Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab Mausuu'atul Aadaab alIslamiyah, mengungkapkan hendak nya seorang Muslim memperhatikan adab-abad yang berkaitan dengan marah. Berikut adab-adab yang perlu diperhatikan terkait marah.<br />
<br />
Pertama, jangan marah, kecuali karena Allah SWT. Menurut Syekh Sayyid Nada, marah karena Allah merupakan sesuatu yang disukai dan mendapatkan amal. Misalnya, marah ketika menyaksikan perbuatan haram merajalela. Seorang Muslim yang marah karena hukum Allah diabaikan merupakan contoh marah karena Allah.<br />
<br />
"Seorang Muslim hendaknya menjauhi kemarahan karena urusan dunia yang tak mendatangkan pahala," tutur Syekh Sayyid Nada. Rasulullah SAW, kata dia, tak pernah marah karena dirinya, tapi marah karena Allah SWT. Nabi SAW pun tak pernah dendam, kecuali karena Allah SWT.<br />
<br />
Kedua, berlemah lembut dan tak marah karena urusan dunia. Syekh Sayyid Nada mengungkapkan, sesungguhnya semua kemarahan itu buruk, kecuali karena Allah SWT. Ia mengingatkan, kemarahan kerap berujung dengan pertikaian dan perselisihan yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar dan bisa pula memutuskan silaturahim.<br />
<br />
Ketiga, mengingat keagungan dan kekuasaan Allah SWT. "Ingatlah kekuasaan, perlindungan, keagungan, dan keperkasaan Sang Khalik ketika sedang marah," ungkap Syekh Sayyid Nada. Menurut dia, ketika mengingat kebesaran Allah SWT, maka kemarahan akan bisa diredam. Bahkan, mungkin tak jadi marah sama sekali. Sesungguhnya, papar Syekh Sayyid Nada, itulah adab paling bermanfaat yang dapat menolong seseorang untuk berlaku santun (sabar).<br />
<br />
Keempat, menahan dan meredam amarah jika telah muncul. Syekh Sayyid Nada mengungkapkan, Allah SWT menyukai seseorang yang dapat menahan dan meredam amarahnya yang telah muncul. Allah SWT berfirman, " … dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran:134).<br />
<br />
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bahri, ketika kemarahan tengah me muncak, hendaknya segera menahan dan meredamnya untuk tindakan keji. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki." (HR Ahmad).<br />
<br />
Kelima, berlindung kepada Allah ketika marah. Nabi SAW bersabda, "Jika seseorang yang marah mengucapkan; 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan reda kemarahannya." (HR Ibu 'Adi dalam al-Kaamil.) <br />
<br />
Keenam, diam. Rasulullah SAW bersabda, "Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad). Terkadang orang yang sedang marah mengatakan sesuatu yang dapat merusak agamanya, menyalakan api perselisihan dan menambah kedengkian.<br />
<br />
Ketujuh, mengubah posisi ketika marah. Mengubah posisi ketika marah merupakan petunjuk dan perintah Nabi SAW. Nabi SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring." (HR Ahmad).<br />
<br />
Kedelapan, berwudhu atau mandi. Menurut Syekh Sayyid Nada, marah adalah api setan yang dapat mengakibatkan mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf. "Maka dari itu, wudhu, mandi atau semisalnya, apalagi mengunakan air dingin dapat menghilangkan amarah serta gejolak darah," tuturnya, Kesembilan, memeberi maaf dan bersabar. Orang yang marah sudah selayaknya memberikan ampunan kepada orang yang membuatnya marah. Allah SWT memuji para hamba-Nya "... dan jika mereka marah mereka memberi maaf." (QS Asy-Syuura:37).<br />
<br />
Sesungguhnya Nabi SAW adalah orang yang paling lembut, santun, dan pemaaf kepada orang yang bersalah. "... dan ia tak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun ia memaafkan dan memberikan ampunan... " begitu sifat Rasulullah SAW yang tertuang dalam Taurat, kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS.</div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-34825520084086375912010-08-21T10:35:00.000-07:002010-08-21T10:35:12.318-07:007 CARA MENGHILANGAKN MARAH MENURUT ISLAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_KSPw_HKedEU/S-QyN-rHd6I/AAAAAAAACYs/ypxJrdccU2Q/s1600/budak-marah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_KSPw_HKedEU/S-QyN-rHd6I/AAAAAAAACYs/ypxJrdccU2Q/s320/budak-marah.jpg" /></a></div>Marah adalah salah bentuk luapan rasa tidak puas atau tidak cocok manusia terhadap apa yang ada disekitarnya. Marah pertanda kita memiliki persaan. Semua orang pasti pernah marah tak terkecuali Nabi Muhammad SAW. Namun dalam soal marah pada istri, tak ada contoh Nabi yang bisa ditiru. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW. sama sekali tidak pernah marah pada istrinya. <br />
"Tak ada cerita Nabi Muhammad marah dalam urusan rumah tangganya. Rasul tidak pernah marah jika menyangkut pribadinya. Beliau marah jika menyangkut agama atau akhlak dan kesaksian tentang kesabaran Nabi ini diperoleh dari istrinya, Siti Aisyah. <br />
Namun kita harus hati-hati karena amarah itu adalah semacam api. Api bisa membakar apa saja yang tersentuh. Strategi untuk melawan api ini diberikan Nabi kepada umatnya, yang berkhasiat sama untuk mendinginkan pertengkaran akibat perbedaan pendapat antara suami istri. <br />
Berikut tips cara menghilangkan rasa marah menurut hadist <br />
1. Bacalah ta`awudz (Audzubillahi minasy syaithani rrajiim). Bacaan ini yang dianjurkan Muhammad ketika dua orang di sisi Nabi saling mencela. Ujar Nabi, "Sesungguhnya aku akan ajarkan suatu kalimat yang kalau diucapkan akan hilang apa yang ada padanya. Yaitu sekiranya dia mengucapkan,: Audzubillahi minasy Syaithanirrajiim." <br />
2. Jika ucapan ta`awudz belum juga menghilangkan marah, posisikan tubuh kita menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Misalnya, jika amarah datang sementara kita sedang berdiri, maka duduklah. Atau jika sedang duduk, rebahkanlah tubuh. <br />
3. Diam atau tidak berbicara. Cara ini sangat ampuh untuk mengontrol amarah. Berbicara saat sedang marah sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Apalagi jika diucapkan oleh seorang suami, bisa merupakan suatu keputusan mutlak. Ucapan "saya talak kamu" merupakan sebuah kalimat yang sah, kendati diucapkan dalam penuh emosi. Sementara bagi istri, ucapan dalam kemarahan memang tidak memberikan konsekuensi sebesar itu, tetapi tetap menimbulkan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad disebutkan, "Apabila di antara kalian marah, diamlah". Kalimat ini diucapkan Nabi Muhammad hingga tiga kali. <br />
4. Berwudu. Karena marah adalah api, yang bisa melawannya hanya air. "Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan itu diciptakan dari api, dan api itu diredam dengan air maka apabila di antara kalian marah, berwudulah" (H.R. Ahmad). <br />
5. Ingin lebih tenang lagi? Lanjutkan dengan salat Syukrul Wudhu sebanyak dua rakaat. Salat ini bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada saat yang diharamkan, yaitu seusai Isya dan Magrib atau seusai Subuh dan Duha ( saat terbenam dan terbit matahari). <br />
6. Selain empat hal tersebut, seorang suami bisa melakukan cooling down dengan mendiamkan istrinya atau pisah kamar sementara. Tentang waktunya tidak ditentukan. Hal ini terutama untuk istri yang melakukan nuzus atau durhaka pada suami. Suami juga boleh memukul jika sang istri tetap durhaka, namun dengan aturan main yang benar, yaitu tidak di wajah dan tidak menyebabkan cacat. Berarti adalah pukulan yang amat perlahan yang merupakan sekadar peringatan. <br />
7. Kunci menghindari perbedaan pendapat menjadi sebuah pertengkaran hebat adalah dengan selalu melestarikan cinta kasih dan saling menolong antara suami istri. Saat kemarahan datang ingatlah jasa pasangan kita dan lupakan kesalahannya. Jangan sesekali mengingat jasa kita, tetapi ingatlah bahwa kita juga pernah berbuat kesalahan. Jika tips ini yang diterapkan dalam rumah tangga, insya Allah perbedaan pendapat hanya menjadi bumbu penyedap rumah tangga.TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-89393618913896823602010-08-21T10:32:00.000-07:002010-08-21T10:32:07.871-07:00Sabar Menurut Al-Qur’an<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://kampongbamboo.files.wordpress.com/2009/09/sabar.gif?w=500&h=500" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://kampongbamboo.files.wordpress.com/2009/09/sabar.gif?w=500&h=500" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><em>“…Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.</em>” (QS. Ar-Ra’d [13]:23-24)</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Sabar termasuk akhlak yang paling utama yang banyak mendapat perhatian Al-Qur’an dalam surat-suratnya. Imam al-Ghazali berkata, “Allah swt menyebutkan sabar di dalam al-Qur’an lebih dari 70 tempat.”<br />
Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad: “Sabar di dalam al-Qur’an terdapat di sekitar 90 tempat.”<br />
Abu Thalib al-Makky mengutip sebagian perkataan sebagian ulama: “Adakah yang lebih utama daripada sabar, Allah telah menyebutkannya di dalam kitab-Nya lebih dari 90 tempat. Kami tidak mengetahui sesuatu yang disebutkan Allah sebanyak ini kecuali sabar.”</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span id="more-13"></span><br />
Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengekang. Di antaranya disebutkan pada QS.Al-Kahfi [18]: 28 “Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka.”<br />
Kebalikan sabar adalah jaza’u (sedih dan keluh kesah), sebagaimana di dalam firman Allah QS. Ibrahim [14]: 21, “…sama saja bagi kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”<br />
Macam-macam Sabar Dalam al-Qur’an<br />
Aspek kesabaran sangat luas, lebih luas dari apa yang selama ini dipahami oleh orang mengenai kata sabar. Imam al-Ghazali berkata, “Bahwa sabar itu ada dua; pertama bersifat badani (fisik), seperti menanggung beban dengan badan, berupa pukulan yang berat atau sakit yang kronis. Yang kedua adalah al-shabru al-Nafsi (kesabaran moral) dari syahwat-syahwat naluri dan tuntutan-tuntutan hawa nafsu. Bentuk kesabaran ini (non fisik) beraneka macam;<br />
Jika berbentuk sabar (menahan) dari syahwat perut dan kemaluan disebut iffah<br />
Jika di dalam musibah, secara singkat disebut sabar, kebalikannya adalah keluh kesah.<br />
Jika sabar di dalam kondisi serba berkucukupan disebut mengendalikan nafsu, kebalikannya adalah kondisi yang disebut sombong (al-bathr)<br />
Jika sabar di dalam peperangan dan pertempuran disebut syaja’ah (berani), kebalikannya adalah al-jubnu (pengecut<br />
Jika sabar di dalam mengekang kemarahan disebut lemah lembut (al-hilmu), kebalikannya adalah tadzammur (emosional)<br />
Jika sabar dalam menyimpan perkataan disebut katum (penyimpan rahasia)<br />
Jika sabar dari kelebihan disebut zuhud, kebalikannya adalah al-hirshu (serakah)<br />
Kebanyakan akhlak keimanan masuk ke dalam sabar, ketika pada suatu hari Rasulullah saw ditanya tentang iman, beliau menjawab: Iman aadalah sabar. Sebab kesabaran merupakan pelaksanaan keimanan yang paling banyak dan paling penting. “Dan orang-orang yang sabar dalam musibah, penderitaan dan dalam peperangan mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]: 177)<br />
Dari itu kita dapat memahami mengapa al-Qur’an menjadikan masalah sabar sebagai kebahagiaan di akhirat, tiket masuk ke surga dan sarana untuk mendapatkan sambutan para malaikat. Dalam surat Al-Insan [72]: 12 “Dan Dia memberi balasan kepada mereka atas kesabaran mereka dengan surga dan (pakaian) sutera”. Dalam surat Ar-Ra’d [13]:23-24 “…Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”<br />
Sabar, Suatu Kekhasan Manusia<br />
Sabar adalah kekhasan manusia, sesuatu yang tidak terdapat di dalam binatang sebagai faktor kekurangannya, dan di dalam malaikat sebagai faktor kesempurnaannya.<br />
Binatang telah dikuasai penuh oleh syahwat. Karena itu, satu-satunya pembangkit gerak dan diamnya hanyalah syahwat. Juga tidak memiliki “kekuatan” untuk melawan syahwat dan menolak tuntutannya, sehingga kekuatan menolak tersebut bisa disebut sabar.<br />
Sebaliknya, malaikat dibersihkan dari syahwat sehingga selalu cenderung kepada kesucian ilahi dan mendekat kepada-Nya. Karena itu tidak memerlukan “kekuatan” yang berfungsi melawan setiap kecenderungan kepada arah yang tidak sesuai dengan kesucian tersebut.<br />
Tetapi manusia adalah makhluk yang dicipta dalam suatu proses perkembangan; merupakan makhluk yang berakal, mukallaf (dibebani) dan diberi cobaan, maka sabar adalah “kekuatan” yang diperlukan untuk melawan “kekuatan” yang lainnya. Sehingga terjadilah “pertempuran” antara yang baik dengan yang buruk. Yang baik dapat juga disebut dorongan keagamaan dan yang buruk disebut dorongan syahwat.<br />
Pentingnya Kesabaran<br />
Agama tidak akan tegak, dan dunia tidak akan bangkit kecuali dengan sabar. Sabar adalah kebutuhan duniawi keagamaan. Tidak akan tercapai kemenangan di dunia dan kebahagaiaan di akhirat kecuali dengan sabar.<br />
Al-Qur’an telah mengisyaratkan pentingnya kesabaran ini. Ketika mengyinggung masalah penciptaan manusia dan cobaan penderitaan yang akan dihadapinya. Dalam surat Al-Insaan [76]: 2 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang tercampur yang Kami hendak mengujinya )dengan perintah dan larangan)”.<br />
Pentingnya Kesabaran Bagi Orang Beriman.<br />
Sudah menjadi sunnatulah bahwa kaum muslimin harus berhadapan dengan para musuhnya yang jahat yang membuat makar dan tipu daya. Seperti Allah menciptakan Iblis untuk Adam; Namrud untuk Ibrahim; Fir’aun untuk Musa dan Abu Jahal untuk Muhammad saw.<br />
Dalam Surat al-Ankabut [29]]: 1-3 “Ali Laam Miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan; kami telah beriman, padahal mereka belum diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” ##</div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-79075946193082444752010-08-11T04:44:00.000-07:002010-08-11T04:44:41.829-07:00Do'a Para Nabi dan Rasul<div style="color: black;"><span class="Apple-style-span">Doa Doa Para Nabi dan Rosul Allah. Di bawah ini saya sajikan beberapa pilihan doa doa yang pernah dicontohkan oleh para Nabi dan Rosul Allah SWT:</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">1. Doa Nabi Adam AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin "</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">2. Doa Nabi Nuh AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin " (surat Hud; 47)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">3. Doa Nabi Ibrahim AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim " (al baqarah; 128-129)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab " (ibrahim ; 40 -41)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">4. Doa Nabi Yunnus AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin " (al anbiya;87)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">5. Doa Nabi Zakariya AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi latadzarni wa anta choirul warisin " (an biya ; 89)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a " (ali imron;28)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">6. Doa Nabi Musa AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli " (Thoha ; )</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi " (al qhosos ; 16)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi Naj jini minal qumid dholimin " (</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi ini lima anzalta illayya min khoirin faqir " (al qhosos; 24)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi firli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin " (</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">7. Doa Nabi Isa AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin " ( al maidah ; 114)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">8. Doa Nabi Syuaib AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin " ( A araf; 89 )</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">9. Doa Nabi Ayyub AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin "</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">10. Doa Nabi Sulaiman AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin " (an naml; 19)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">11. Doa Nabi Luth AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun "</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbin surni alal kaumil mufsidin " ( assyu araa ; 169 )</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">12. Doa Nabi Yusuf AS</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin " (yusuf ; 101)</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">13. Doa Nabi Muhammad SAW</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar " (hadist) ( Q.S. Al Baqarah ayat 201 )</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">" Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab " ( Ali Imron ; 8 )</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Artinya :</span><br />
<span class="Apple-style-span">Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.</span><br />
<span class="Apple-style-span"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span">Kumpulan Doa Doa Para Nabi dan Rosul Allah SWT yang bisa kita lakukan setiap hari saat beribadah dan setelah sholat. Insya allah doa doa yang kita panjatkan bisa terkabul oleh Allah SWT, Amin.</span></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
</div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-31572988596300546792010-08-11T04:28:00.000-07:002010-08-11T04:29:25.783-07:00Mengenang Alm KH Asrori Ustman Al Ishaqi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_EwyIIaV3kRM/TGKJggWxo-I/AAAAAAAAAEs/gpkFV3k9KKc/s1600/6332_121266429173_564519173_2224342_3834428_a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_EwyIIaV3kRM/TGKJggWxo-I/AAAAAAAAAEs/gpkFV3k9KKc/s320/6332_121266429173_564519173_2224342_3834428_a.jpg" /></a></div>“Janganlah engkau katakan orang-orang beriman itu mati….” Aku masih mencium aroma melati terhampar di masjid itu ketika mendadak aku menatap foto kembang melati yang bertaburan di atas tanah merah yang masih sedikit basah. Lalu hati mendadak sunyi. Rasanya baru seminggu aku menghirup cahaya barakah itu – namun belum sempat aku menggenggamnya sepenuh hati, cahaya itu telah kembali kepada Sang Cahaya. Belum sempat kami berkhidmah sepenuh hati, belum sempat kami mewujudkan harapan, belum sempat kami berjuang untuk menyiarkan pesan-pesan ruhani, cahaya itu telah dibawa kembali tempat yang jauh lebih baik. Hati kami tak bisa lagi tenang manakala hati-hati yang bercahaya satu-per-satu dipanggil kembali. Ya Allah, kami masih membutuhkan banyak orang yang hatinya hidup dan berdenyut mengingat asma-Mu di setiap tarikan nafas, sebab tanpa mereka yang hatinya senantiasa mengingat-Mu, dunia ini akan kembali gelap dan punah – “tak akan kiamat dunia selama masih ada yang menyebut asma Allah di dunia ini.” <br />
<span id="more-498"></span><br />
Yang tersisa bagi kami hanyalah kenangan-kenangan yang menentramkan hati. Namun Engkau Maha Penyayang, karena bahkan hanya dengan kenangan itu kami masih bisa mengambil pelajaran. Sungguh benar firman-Mu, bahwa sesungguhnya orang-orang beriman itu tidaklah mati. Jejak-jejaknya masih menebarkan pelajaran bagi siapa saja yang mau membuka dada untuk menyerap ilmu-Mu. Ruh-ruh para pembawa cahaya, para wali Allah, tidaklah berhenti menghantarkan cahaya kepada siapa saja yang mau dan berusaha menempuh jalan yang telah disampaikan oleh-Mu melalui penghulu segala makhluk, al-Musthofa, Kanjeng Rasulullaah SAW. Kini izinkan kami, Ya Allah, berbagi pelajaran dari perikehidupan salah seorang sahabat-Mu, Kyai Asrori al-Utsmani, yang telah kau panggil kembali beberapa waktu yang lampau.<br />
Kyai Asrori al-Ishaqi, generasi ke-38 dalam garis keturunan Rasulullaah Muhammad SAW, telah lama mengemban amanah mengayomi dan mempersatukan umat Islam melalui Tarekat yang dianutnya, Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah al-Utsmaniyyah – yang dinisbahkan kepada Kyai Utsman al-Ishaqi r.a. Nama al-Ishaqi dinisbahkan kepada Maulana Ishaq, ayahanda Sunan Giri. Jadi dalam garis keturunannya yang mulia ini, Syekh Asrori masih keturunan Sunan Giri.: Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim Al Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin Al Akbar Al Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi – Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah – Ahmad Al Muhajir – Isa An Naqib Ar Rumi – Muhammad An Naqib – Ali Al Uraidli – Ja’far As Shodiq – Muhammad Al Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah SAW.<br />
Sebagaimana lazimnya putra kyai besar, Kyai Asrori sejak muda rajin menimba ilmu pengetahuan, mengembara dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren lainnya. Namun konon masa beliau mondok selalu sebentar. Kabarnya beliau pernah nyantri di Darul Ulum, Rejoso, Jombang, namun hanya setahun. Demikian pula saat nyantri di Pondok Pare Kediri dan Pondok Bendo.<br />
Yang menarik, ketika mondok di Pondok Rejoso Jombang, Kiai Asrori tak aktif mengikuti ngaji. Namun itu tak membuat risau KH Mustain Ramli, pimpinan Pondok Rejoso. “Biarkan saja, anak macan kan akhirnya jadi macan juga,” kata Kiai Mustain Ramli. Karena kepintarannya yang luar biasa, terutama di bidang ilmu agama, di kalangan kiai dan santri pondok, Kiai Asrori dinilai memiliki ilmu laduni (ilmu yang diperoleh langsung dari Allah SWT). Dia memperoleh ilmu itu tanpa melalui proses belajar-mengajar yang wajar sebagaimana dijalani santri pondok pada umumnya.<br />
Selama menimba ilmu di Pondok Rejoso itu, Kiai Asrori mampu membaca dan mengajarkan kitab Ihya’ Ulum Al-Din karya Imam Al Ghazali dengan sangat baik. “Kalau saya bukan bapaknya, saya mau kok ngaji kepadanya,” demikian ujar KH Utsman Al-Ishaqi.<br />
Saat masih muda kabarnya Kiai Asrori badannya kurus karena banyak tirakat dan berambut panjang memiliki geng bernama “orong-orong”, bermakna binatang yang keluarnya malam hari. Jama’ahnya rata-rata anak jalanan alias berandalan yang kemudian diajak mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah pada malam hari. Meski masih muda, Kiai Asrori adalah tokoh yang kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan sipil maupun militer.<br />
Sepeninggal Kiai Utsman, tongkat estafet kemursyidan kemudian diberikan kepada Kiai Asrori (konon pengalihan tugas ini berdasarkan wasiat Kiai Utsman menjelang wafatnya). Di tangan Kiai Asrori inilah jama’ah yang hadir semakin membludak. Uniknya, sebelum memegang amanah itu, Kiai Asrori memilih membuka lahan baru, yakni di kawasan Kedinding Lor yang masih berupa tambak pada waktu itu.<br />
Dakwahnya dimulai dengan membangun masjid, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan, sedikit demi sedikit tanah milik warga di sekitarnya ia beli, sehingga kini luasnya mencapai 2,5 hektar lebih. Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus, tapi Kiai Asrori mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri, lebih baik dibagi-bagi”, ujarnya.<br />
Kini, di atas lahan seluas 2,5 hektar itu Kiai Asrori mendirikan Pondok Pesantren Al Fithrah dengan ratusan santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air. Untuk menampungnya, pihak pesantren mendirikan beberapa bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri (dalam proses pembangunan) serta bangunan masjid yang cukup besar.<br />
Hingga kini, murid-muridnya yang telah menyatakan baiat ke Kiai Asrori tidak lagi terbatas kepada masyarakat awam yang telah berusia lanjut saja, akan tetapi telah menembus ke kalangan remaja, eksekutif, birokrat hingga para selebritis ternama. Jama’ahnya tidak lagi terbatas kepada para pecinta thariqah sejak awal, melainkan telah melebar ke komunitas yang pada mulanya justru asing dengan thariqah.<br />
Walaupun tak banyak diliput media massa, namanya tak asing lagi bagi masyarakat thariqah. Namun demikian, sekalipun namanya selalu dielu-elukan banyak orang, dakwahnya sangat menyejukkan hati dan selalu dinanti, Kiai Asrori tetap bersahaja dan ramah, termasuk saat menerima tamu. Beliau adalah sosok yang tidak banyak menuntut pelayanan layaknya orang besar, bahkan terkadang ia sendiri yang menyajikan suguhan untuk tamu.<br />
Sebagai Mursyid Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Al Utsmaniyah memiliki tanggung jawab besar, yakni tidak sekedar membaiat kepada murid baru kemudian tugasnya selesai, akan tetapi beliau secara terus-menerus melakukan pembinaan secara rutin melalui majelis khususi mingguan, pengajian rutin bulanan setiap Ahad awal bulan hijriyah dan kunjungan rutin ke berbagai daerah.<br />
Untuk membina jama’ah yang telah melakukan baiat, khususnya di wilayah Jawa Tengah, bahkan Kiai Rori telah menggunakan media elektronik yaitu Radio Siaran untuk penyebaran dakwahnya, sehingga murid muridnya tidak lagi akan merasa kehilangan kendali. Ada lima radio di Jawa Tengah yang dimilikinya setiap pagi, siang dan malam selalu memutar ulang dakwahnya Kiai Rori, yakni Radio Rasika FM dan “W” FM berada di Semarang, Radio Citra FM di Kendal, Radio Amarta FM di Pekalongan dan Radio Suara Tegal berada di Slawi.<br />
Dalam setiap memberikan siraman rohani, Kiai Rori menggunakan rujukan Kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al Bantani, Al Hikam karya Imam Ibnu Atha’illah dan lain lain. Selain pengajian yang lebih banyak mengupas soal tasawuf, Kiai Rori juga sering menyisipkan masalah fiqih sebagai materi penunjang. Seorang ulama asal Ploso Kediri Jawa Timur, KH. Nurul Huda pernah bertutur, sulit mencari ulama yang cara penyampaiannya sangat mudah dipahami oleh semua kalangan dan do’anya sanggup menggetarkan hati seperti Kiai Asrori. Hal senada diakui oleh KH. Abdul Ghofur seorang ulama asal Pekalongan. Dengan kata lain, banyak orang mengakui bahwa Kyai Asrori tergolong ulama yang langka dalam hal kapasitas keilmuan dan spiritualnya.<br />
Di kemudian hari, makin banyaknya murid mengundang kekhawatiran beliau karena menyulitkan pemantauan. Beberapa murid senior mengusulkan dibentuknya semacam wadah untuk “menyatukan” jamaah. Maka pada Desember 2005 diresmikanlah “Jama’ah al-Khidmah” yang tujuan dasarnya adalah untuk pembinaan jamaah agar lebih tertib dan terarah.<br />
Hingga akhir hayatnya, TQN al-Utsmaniyyah telah berkembang pesat hampir di seluruh pulau Jawa, dan bahkan hingga ke manca negara. Beliau telah mewariskan teladan ruhani yang sudah selayaknya kita ikuti, sesuai dengan kemampuan kita. Kini ulama yang langka itu telah kembali ke Sang Kekasih, namun bukan berarti hubungan ruhani dengan jamaahnya telah terputus. Ruh-ruh para Wali Allah akan selalu hadir bersama orang-rang yang senantiasa berkhidmat kepada mereka, yang selalu mengikuti jejak ruhani mereka sesuai dengan yang digariskan oleh Kanjeng Rasulullaah SAW.<br />
Seperti Wali Allah lainnya, beliau telah menjadi semacam “Jalan,” bukan lagi pejalan. Beliau menjadi “wadah” yang dilalui oleh “sesuatu,” bukan lagi pejalan yang menuruti kemauannya sendiri. Beliau barangkali salah satu contoh dari sedikit orang yang mampu merealisasikan hadits qudsi yang menyatakan “Allah telah menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, pendengarannya yang dengannya ia mendengar, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya yang dengannya ia melangkah…” Beliau memang tak lagi bersama kita secara fisik, namun ingatlah nasihat Maulana Rumi ini:<br />
“Jangan bersedih, wali Allah tak kan hilang dari dirimu, sebab semesta telah sirna dalam dirinya” … Dunia memang berada dalam genggamannya, namun tak pernah menguasai hatinya, sebab hatinya telah menjadi tahta Tuhannya. Hanya mereka yang mampu berzikir dalam setiap detak jantungnyalah yang dianugerahi martabat yang mulia ini…<br />
Ila hadlarati as-Syekh Kyai Asrori al-Utsmani.. al-Fatihah.<br />
Tri Wibowo BS / Mbah Kanyut al-Jawi<br />
* ditulis dari berbagai sumber dan keterangan.<br />
Tags: <a href="http://masjamal.blogdetik.com/tag/al-khidmah/" rel="tag">Al Khidmah</a>, <a href="http://masjamal.blogdetik.com/tag/kedinding/" rel="tag">Kedinding</a>, <a href="http://masjamal.blogdetik.com/tag/syekh-asrori-al-ishaqi/" rel="tag">Syekh Asrori Al-Ishaqi</a>, <a href="http://masjamal.blogdetik.com/tag/tarekat/" rel="tag">tarekat</a>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-54632482377351538392010-08-11T04:23:00.000-07:002010-08-11T04:23:52.213-07:00Quantum Ikhlas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_EwyIIaV3kRM/TGKIM2xVksI/AAAAAAAAAEk/EfKOyh3xbq0/s1600/quantum-ikhlas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/_EwyIIaV3kRM/TGKIM2xVksI/AAAAAAAAAEk/EfKOyh3xbq0/s200/quantum-ikhlas.jpg" width="179" /></a></div><br />
Berikut ini kumpulan kata mutiara yang saya ambil langsung dari buku Quantum Ikhlas. Saya suka membacanya, dan akan suka berbagi dengan para pembaca semuanya. <div style="text-align: justify;">Semoga berguna …</div><div style="text-align: justify;">Ukuran sukses sejati terletak pada kemampuan Anda merasakan pikiran bahagia (Erbe Sentanu)</div><div style="text-align: justify;">Kita sering melihat semakin sukses seseorang semakin jauh rasanya dia dengan kebahagiaan yang dicarinya, bagai menggali sumur tanpa dasar untuk menyegarkan dahaganya yang tak terpuaskan (Erbe Sentanu)</div><div style="text-align: justify;">Siapa mengenal dirinya ia akan mengenal Tuhannya (Nabi Muhammad SAW)</div><div style="text-align: justify;">Ada dua cara menjalani kehidupan. Pertama, seolah seperti tidak ada yang ajaib. Kedua, seolah seperti semuanya adalah ajaib (Albert Einstein)</div><div style="text-align: justify;">Keajaiban bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan hukum alam. Tetapi sesuatu yang bertentangan dengan pemahaman kita tentang hukum alam itu (St. Augustine)</div><div style="text-align: justify;">Dialah yang membuat yang tidak ada menjadi tampak nyata, dan meskipun nyata ada, Dia pulalah yang membuatnya menjadi tidak tampak (Jalaluddin Rumi)<span id="more-565"></span></div><div style="text-align: justify;">Bukan urusan saya untuk memikirkan diri saya sendiri. Urusan saya adalah untuk memikirkan Tuhan. Dan urusan-Nya lah untuk memikirkan saya (Simone Weil)</div><div style="text-align: justify;">Engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padahal di dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas (Ali bin Abi Thalib)</div><div style="text-align: justify;">Manusia adalah produk hi-tech tercanggih (Robert Galvin, Chairman Motorola)</div><div style="text-align: justify;">Dunia ini tidak pernah diam, meskipun dalam keheningan selalu bergetar tanda vibrasi yang tidak tertangkap panca indera (Albert Camus)</div><div style="text-align: justify;">Semua ada di dalam dirimu. Mintalah melalui dirimu sendiri (Jalaluddin Rumi)</div><div style="text-align: justify;">Manusia adalah magnet, dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya tarik (undangan)nya sendiri (Elizabeth Towne, 1906)</div><div style="text-align: justify;">Semua yang terjadi di luar adalah serupa dengan yang terjadi di dalam diri manusia yaitu pikiran dan perasaannya (Charles Brodie Patterson, 1899)</div><div style="text-align: justify;">Otak manusia, seperti mesin yang bisa melakukan perawatannya sendiri. Ia bisa menyembuhkan dirinya dari segala kerusakan internal, sambil bergerak ke tingkat kinerja yang lebih tinggi (Prof. Robert Oates dan Gerald Swanson, PhD)</div><div style="text-align: justify;">Perang terbesar adalah melawan diri kita sendiri (Nabi Muhammad Saw.)</div><div style="text-align: justify;">Untuk berubah diperlukan pergeseran gelombang otak dari perjuangan pikiran sadar menjadi tuntunan bawah sadar. Pikiran Anda yang terlalu keraslah yang membuat Anda terjebak dalam masalah yang ingin Anda selesaikan (Paul T. Scheele, M.A.)</div><div style="text-align: justify;">Hati memiliki logika yang tidak mampu dipahami oleh akal pikiran (Blaise Pascal)</div><div style="text-align: justify;">My imagination create my reality (Walt Disney)</div><div style="text-align: justify;">Manusia dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi yang lebih berupa PERASAAN ketimbang pikiran. Dan, ketika Anda memahami kekuatan perasaan itu, Anda tahu pasti bahwa kekuatan itu datang dari Tuhan (Oprah Winfrey)</div><div style="text-align: justify;">Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lengah dan ragu (Nabi Muhammad Saw)</div><div style="text-align: justify;">Tanda yang diperoleh dalam hidup ini diterima oleh rasa sejati. Usahakanlah kau miliki rasa itu agar kau capai kesempurnaan hidupmu (Paku Buwana IV)</div><div style="text-align: justify;">Istafti qalbak, Mintalah fatwa pada hatimu (Nabi Muhammad Saw)</div><div style="text-align: justify;">Doa adalah senjata (alat kerja) orang beriman (Nabi Muhammad Saw.)</div><div style="text-align: justify;">Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat mengantarkan kepada kesuksesan (surga) (Ali bin Abu Thalib)</div><div style="text-align: justify;">Aku (Allah) berkata kepada semua penduduk langit dan bumi : “Mintalah kepada-Ku!” Auk pun lalu memberikan kepada masing-masing orang, pikiran apa yang terpikir pada semuanya (HR. Ibnu Hasan)</div><div style="text-align: justify;">Para Ilmuwan sudah menemukan ‘God Spot’ atau pusat spiritualitas di bagian temporal lobe otak manusia. Sirkuit saraf ini, jika diaktifkan, dapat berfungsi seperti antena yang membuat kita ‘tersambung’ dengan kekuatan Ilahi (Dr. Ebrahim Kazim)</div><div style="text-align: justify;">Hmmm …</div><div style="text-align: justify;"><em>Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia. </em> <img alt=":mrgreen:" class="wp-smiley" src="http://s.wordpress.com/wp-includes/images/smilies/icon_mrgreen.gif" /> <em></em></div><div style="text-align: justify;"><em>Salam …</em></div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-34079921877899129252010-08-11T04:21:00.000-07:002010-08-11T04:21:28.675-07:00Kumpulan Kata-Kata Mutiara Islam dan Nasihat<div style="text-align: justify;">Berikut ini kumpulan kata-kata mutiara bernuansa Islami yang saya dapat dari Majalah Ar-Risalah. Semoga bisa membawa manfaat.</div><div style="text-align: justify;"><em>Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)<span id="more-1496"></span></em></div><ul style="text-align: justify;"><li><em>Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu (Ali ibn Abi Thalib)</em></li>
<li><em>Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih. Ada awal, tapi tiada akhir. Dicipat untuk mengingat-Nya dan disusun untuk mengharap ridha-Nya (Tri Looke)</em></li>
<li><em>Wanita shalelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, mempesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah (Abu Mushab)</em></li>
<li><em>Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia bangga dengan amalnya (Arni Wijaya)</em></li>
<li><em>Sebab kegagalan dapat dibagi menjadi dua : orang yang berfikir tapi tidak mau bertindak dan orang yang bertindah tapi tidak pernah berfikir (081387615***)</em></li>
<li><em>Musibah yang diterima dengan sabar – hanya mengharap – ridha Allah semata, adalah lebih bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa kepada-Nya (Arifiyanto)</em></li>
<li><em>Tegakkan syariat mulai dari diri kita, bercerminlah sejauh mana kita menjalankannya, seberapa besarkah pengorbanan kita untuknya, setinggi apakah kita mengharap ridha-Nya (085290701***)</em></li>
<li><em>Janganlah engkau bebani dirimu dengan hari esokmu, bukankah Allah telah menentukannya untukmu? Maka berusaha dan bersabarlah (Kassiyah)</em></li>
<li><em>Tidak ada harga untuk waktu, tapi ia sangat berharga. Memiliki banyak waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan benar adalah sumber kekayaan (085279972***)</em></li>
<li><em>Percayalah bahwa yang singkat adalah waktu, yang dekat adalah amanah, yang sulit adalah ikhlas, yang akan diinvestasi adalah apa yang kita kerjakan, yang paling bijak adalah saling memaafkan (Aneuk Meutuah)</em></li>
<li><em>Islam itu asasnya Syahadat. Tiangnya shalat. Puncaknya jihad. Maka jadilah kamu orang yang mendakwahkan azasnya. Yang memperkokoh tiangnya. Yang berjuang di puncaknya. Atau salah satu darinya. Kalau tidak, kamu pasti merugi. (Mahyuddin HH.)</em></li>
<li><em>Kesuksesan itu bukan berapa banyak harta kita kumpulkan, tapi kesuksesan adalah berapa banyak harta yang bisa kita sedekahkan (Toro)</em></li>
<li><em>Kelalaian itu merupakan keburukan dan dzikrullah merupakan kemenanga. Tidak ada kebaikan dalam hidup tanpa persaudaraan karena Allah. Kadang seseorang bisa lupa karena harta yang dia lihat atau emas yang dia beli tetapi ia tidak akan melupakan seseorang yang dia cintai karena Allah (Jun)</em></li>
<li><em>Semakin bertambah keilmuan dan kekayaan seseorang, akan makin besar pula amanah yang diemban olehnya. Tirulah padi, semakin berisi semakin merunduk (Abdullah Ibn Adam)</em></li>
<li><em>Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih (Anisya LM)</em></li>
<li><em>Perbanyaklah menanam kebaikan meskipun orang yang menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam, pasti akan dipanen hasilnya, entah sekarang atau esok, atau mungkin jadi ladang amal di akhirat kelak (Gilang)</em></li>
<li><em>Teman yang benar bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang benar adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu (Salman)</em></li>
<li><em>Apabila kesusahan datang menerpa diri dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit Anda, ucapkanlah “Laa Ilaah Illallaah” (Maidi)</em></li>
<li><em>Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku” (0819323373***)</em></li>
<li><em>Menjadi penolong agama Allah adalah satu-satunya profesi yang selalu membuka lowongan bagi pekerja baru. Setiap saat, setiap hari, sepanjang matahari masih terbit dari timur. Namun menyambung pekerjaan Rasul bukanlah pekerjaan yang mudah (Ridhwan)</em></li>
<li><em>Empat hal yang dipandang sebagai ibu : Ibu dari segala obat adalah sedikit makan. Ibu dari segala adab adalah sedikit bicara. Ibu dari segala ibadah adalah takut dosa. Ibu dari segala cita-cita adalah sabar. (Key)</em></li>
<li><em>Meminta maaf jangan membuat diri kita menjadi hina. Memberi maaf jangan membuat kita merasa bangga. Tapi saling memaafkan itulah yang mulia (Silvana)</em></li>
<li><em>Jika lidah selalu basah dengan dzikrullah, jika pikiran selalu tertuju pada keinginan untuk mendapat Ridha Allah, maka bersiaplah untuk manisnya iman dan nikmatnya ibadah (Rudi)</em></li>
<li><em>Sebaik-baik manusia adalah orang yang jika dilihat maka dapat mengingatkan kepada Allah (Zahwa)</em></li>
<li><em>Sebaik-baik manusia adalah yang sedikit bicara banyak berbuat kebaikan. Seburuk-buruk manusia adalah yang banyak bicara namun sedikit berbuat kebaikan (Azis)</em></li>
<li><em>Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah swt. Sang Khalik. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikannya, apapun itu (Asih)</em></li>
<li><em>Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)</em></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><em>Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia. </em> <img alt=":mrgreen:" src="http://s.wordpress.com/wp-includes/images/smilies/icon_mrgreen.gif" /> <em></em></div><div style="text-align: justify;"><em>Salam …</em></div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-18419941075139875172010-08-11T04:17:00.000-07:002010-08-11T04:17:32.440-07:0099 Petuah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_EwyIIaV3kRM/TGKGtg1s1BI/AAAAAAAAAEc/2BK0WQw3p8k/s1600/majt-at-night.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/_EwyIIaV3kRM/TGKGtg1s1BI/AAAAAAAAAEc/2BK0WQw3p8k/s320/majt-at-night.jpg" width="320" /></a></div><ol><li> Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meski hanya sedikit. (Kanjeng Nabi)</li>
<li>Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu. (Imam Syafi’i)</li>
<li>Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim).<span id="more-5"></span></li>
<li>Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali. (Imam Ghozali)</li>
<li>Aku tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati tetangga-tetanggaku. (Abu Ayub as-Sakhtayani).</li>
<li>Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. (Ali BinAbu Thalib).</li>
<li>Andaikata seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk melakukan perbuatan perbuatan dosa. (Bisyir)<a name='more'></a></li>
<li>Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. (Fudlail bin Iyadl).</li>
<li>Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau. (Yahya bin Said al-Qathan).<!--more--></li>
<li>Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah. (Ibnu Ruslan).</li>
<li>Fikiran merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber amal. (Wahb).</li>
<li>Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai pandai. (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam).</li>
<li>Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari.(Imam Ghozali).</li>
<li>Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan as-Sadzili).</li>
<li>Wahai Sayyidina Ali! Ketahuilah olehmu bahwa ada dua golongan yang celaka di hadapanmu. Pertama yaitu yang terlalu cinta kepadamu. Dan kedua yang terlalu benci kepadamu. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan. (Abdullah bin Abbas).</li>
<li>Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam. (Hasan Bashri).</li>
<li>Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual. (Imam Ghazali).</li>
<li>Barang siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).</li>
<li>Berhati-hatilah dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).</li>
<li>Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu. (Lukman Hakim).</li>
<li>Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang. (Syaikh Abdul Qodir Jailani).</li>
<li>Merenungkan tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar bin Abdul Azis).</li>
<li>Teman yang tidak membabantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafií).</li>
<li>Lihatlah orang-orang yang dibawahmu dalam usrusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).</li>
<li>Barang siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk selama-lamanya. (Fudhail bin Iyadh).</li>
<li>Siapa yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu Sulaiman).</li>
<li>Bersikap sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang Ulama).</li>
<li>Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).</li>
<li>Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah. (Ibnu Atha).</li>
<li>Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatannya tidak berharga, yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah berseri-seri. (Kanjeng Nabi Muhammad).</li>
<li>Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).</li>
<li>Jalan yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. (Abdu Khodir jailani).</li>
<li>Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman Hakim).</li>
<li>Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di berikan Allah kepadaku. (Ali bin Abu Tholib).</li>
<li>Jika Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan al Banna).</li>
<li>Barang siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka. (Imam al-Ghazali).</li>
<li>Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya. (Sufyan ats-Tsauri).</li>
<li>Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari). Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).</li>
<li>Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Kanjeng nabi Muhammad. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán –Hadits. (Imam al-Junaid).</li>
<li>Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).</li>
<li>Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).</li>
<li>Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak. (Imam al-Ghazali).</li>
<li>Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat sekali kepada siksa-Nya. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Barang siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).</li>
<li>Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).</li>
<li>Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).</li>
<li>Para pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auzaí).</li>
<li>Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan. (Imam Syafií).</li>
<li>Tanda tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat ulama dan selalu menyendiri jika mengerjakan shalat. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata manusia. (Bisyir).</li>
<li>Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah. (Hatim).</li>
<li>Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah. (Imam al-Ghazali).</li>
<li>Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu. (Fudhail).</li>
<li>Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya. (Atha’bin Yassar).</li>
<li>Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan. (Imam Syafií).</li>
<li>Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis. (AbuSulaiman ad-Darani).</li>
<li>Hidup didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar bin Utsman al-Maliky).</li>
<li>Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu. (Abdul Qasim an-Nawwawi).</li>
<li>Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku. (Abu Nawas).</li>
<li>Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian Ulama).</li>
<li>Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya.( Mousthafaal-Gholayaini). Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin. (Ali bin Abu Thalib).</li>
<li>Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).</li>
<li>Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya. (Umar bin Khathhab).</li>
<li>Ya Allah! Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau adili aku di dekat Nabi Muhammad, karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa. (Muhammad Iqbal).</li>
<li>Cintai dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah,. Katakan demikian, karena orang banyak bisa menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).</li>
<li>Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah. (Basyar bin al-Harits).</li>
<li>Tidak ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).</li>
<li>Telah kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).</li>
<li>Aku tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada mati dan merasa susah dengannya. (Hasan).</li>
<li>Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam Syafií).</li>
<li>Wahai pemburu dunia! Berbuatlah kebajikan dan hendaklah kamu meninggalkan dunia, karena hal itu lebih baik bagimu. (Nabi Isa).</li>
<li>Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sis Allah. (Adh-Dhahhak).</li>
<li>Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).</li>
<li>Aku suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).</li>
<li>Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam Syafií).</li>
<li>Orang orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).</li>
<li>Jika aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat apapun. (Abu Nawas).</li>
<li>Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sulaiman Addarani).</li>
<li>Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry).</li>
<li>Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup.</li>
<li>Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).</li>
<li>Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali bin Husein).</li>
<li>Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).</li>
<li>Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng Nabi).</li>
<li>Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).</li>
<li>Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati , kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Robaí).</li>
<li>Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).</li>
<li>Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak bertaqwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits, ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu. (Imam al-Ghazali).</li>
<li>Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.</li>
<li>Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).</li>
<li>Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad Iqbal).</li>
<li>Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).</li>
<li>Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin).</li>
<li>Ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifatnya baik sifat buruk maupun sifat yang terpuji. Jadi dari kisah sebuah gilingan tersebut di atas, maka jika diterapkan pada manusia yakni mempelajari nafsu manusia yang ada kaitannya dengan tingkah laku dan sifat-sifatnya. Mempelajari tasawauf hukumnya fardhuáin (wjib bagi setiap orang Islam yang mukalaf). Karena dapat dipergunakan untuk memperindah, memperbaiki dan memperbagus hati. Itulah seratus “Petuah Emas”orang-orang alim yang dapat kita jadikan sebagai pedoman hidup atau minimal bisa difungsikan sebagai pegangan dalam rangka membentuk pribadi-pribadi yang Islami secara kafah. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang alim yang kelak berhak mendiami surga dan selamat dari siksa-siksa pedih di neraka. Hanya kepada Allah kita mengharap ridha, dan hanya kepada-Nya kita berpasrah diri. Amin, Amin, Ya, Rabbal álamin.</li>
</ol>Sumber: Orang-orang alim dalam lintasan cerita , Insan CendekiaTUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7144594251449716906.post-80003357956586300932010-08-11T04:07:00.000-07:002010-08-11T04:07:07.541-07:00Kisah Empat Isteri<div style="text-align: justify;">Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai empat orang isteri.Dia mencintai isteri yang keempat dan memberikan harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, isteri keempat adalah yang tercantik di antara kesemua isterinya.Maka, tidak heran lelaki ini sering memberikan yang terbaik untuk isteri keempatnya itu.<br />
<br />
Pedagang itu juga mencintai isterinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan isterinya ini, dan sering berusaha untuk memperkenalkan isteri ketiganya ini kepada semua temannya. Namun dia juga selalu bimbang kalau-kalau isterinya ini akan lari dengan lelaki yang lain.<br />
<br />
Begitu juga dengan isterinya yang kedua. Dia juga sangat menyukainya. Dia adalah seorang isteri yang sabar dan penuh pengertian. Bila-bila masa pun apabila pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pandangan isterinya yang kedua ini. dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya melalui mas! a-masa yang sulit.<br />
<br />
Sama halnya dengan isterinya yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia sering membawa kebaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha si suami. Akan tetapi si pedangang tidak begitu mencintainya. Walaupun isteri pertamanya ini begitu sayang kepadanya namun, pedagang ini tidak begitu memperdulikannya.<br />
<br />
Suatu ketika, si pedagang sakit. Kemudian dia menyedari mungkin masa untuknya hidup tinggal tidak lama lagi. Dia mula merenungi semua kehidupanindahnya, dan berkata dalam hati, "Saat ini, aku punya empat orang isteri. Namun, apabila aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."<br />
<br />
Lalu dia meminta semua isterinya datang dan kemudian mulai bertanya pada isteri keempatnya, "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku?" Isteri keempatnya terdiam. "Tentu ! saja tidak!" jawab isterinya yang keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati seakan-akan ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.<br />
<br />
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya kepada isteri ketiganya, "Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?". Isteri ketiganya menjawab, "Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kau mati". Pedagang begitu terpukul dengan jawapan isteri ketiganya itu.<br />
<br />
Lalu, dia bertanya kepada isteri keduanya, "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku perlu sekali pertolonganmu. Kalau aku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku?" Si isteri kedua menjawab perlahan, "Maafkan aku...aku tak mampu menolongmu kali ini. Aku hanya boleh mengantarmu ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu."<br />
<br />
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Si pedagang kini berasa Putus asa. Tiba-tiba terdengar satu suara, "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut ke manapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu." Si pedagang lalu menoleh ke arah suara itu dan mendapati isteri pertamanya yang berkata begitu. Isteri pertamanya tampak begitu kurus. Badannya seperti orang yang kelaparan. Berasa menyesal, si pedagang Lalu berguman, "Kalau saja aku mampu melayanmu lebih baik pada saat aku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini isteriku."</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hakikatnya:<br />
<br />
<u>Teman, sesungguhnya kita punya empat orang isteri dalam hidup ini;</u><br />
<br />
<strong>ISTERI KEEMPAT</strong> adalah tubuh kita. Seberapa banyak waktu dan belanja yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera apabila kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadapNYA.<br />
<br />
<strong>ISTERI KETIGA</strong> adalah status sosial dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada! yang lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.<br />
<br />
<strong>ISTERI KEDUA</strong> pula adalah kerabat dan teman-teman. Seberapa pun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan mampu bersama kita selamanya.Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.<br />
<br />
DAN SESUNGGUHNYA <strong>ISTERI PERTAMA</strong> adalah jiwa dan amal kita. Mungkin kita sering mengabaikan dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan peribadi.Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk Terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah.<br />
<br />
<br />
Hanya amal yang mampu menolong kita diakhirat kelak.<br />
<br />
<br />
<br />
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal kemudian hari!...<br />
<br />
sekian,<br />
wasalam. </div>TUMINI 2kang JAMOEhttp://www.blogger.com/profile/00076734646063474798noreply@blogger.com0